Anarkisme massa yang menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli di Sumatera Utara dan berujung kematian Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat ini adalah contoh demokrasi tanpa hati nurani. Demonstrasi dijadikan ajang untuk membunuh. Kekerasan masih dijadikan cara untuk memaksakan keinginan.
Kekerasan yang terjadi di Sumatera Utara ini adalah anak pinak dari kekerasan-kekerasan yang terjadi sebelumnya. Kekerasan yang dahulu banyak dilakukan oknum militer dan aparatur negara, kini telah berbuah pahit dan banyak dilakukan masyarakat biasa.
Yang jelas, persoalan ini tidak bisa disepelekan. Sebab, serangkaian kekerasan yang terjadi merupakan indikasi adanya kejumudan atau kebekuan dalam proses kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi dan bertoleransi. Jika kebekuan itu tidak dipecahkan, maka bangsa ini tidak akan pernah dewasa dan ketentraman menjadi sesuatu yang langka.
Pertama saya menyatakan Turut Berdukacita, dan saya berkabung.
Kedua, kejadian ini sungguh, memalukan, ulah para preman dan politikus yang dikuasai nafsunya (mengatas namakan rakyat tapanuli?) gilaa…
Orang seperti inikah yang akan memimpin propinsi yang mereka inginkan alias Tapanuli?
mo kemaneee..kiteee…
SukaSuka
Betul bung… Nila setitik rusak susu sebelanga… Niatan untuk melakukan pemekaran, yang semula dilandasi kebersamaan kabupaten/kota yang ingin mekar, kini rusak karena nafsu belaka… Kalaupun pemekaran terjadi, tentu akan diingat dalam sejarah karena dilakukan dengan tumpahnya darah…
SukaSuka