
Pulang bekerja adalah hal yang menyenangkan buatku. Maklum, jam kerjaku bisa dibilang cukup panjang, jika dibandingkan dengan menjadi pegawai negeri. Pulang pukul delapan malam terhitung cepat. Dan jika sudah tidak ada yang dikerjakan, pada pukul itulah aku pulang. Teman-teman di kantor, terutama yang masih bujang, bahkan pulang lebih larut.
Lelah? Tentu saja. Apalagi jarak antara rumah dan kantorku cukup jauh. Kurang lebih 30 kilometer. Kalau lancar, perjalanan membutuhkan waktu satu jam. Kalau macet, jangan tanya deh… Selain memakan waktu yang lama, badan ini ingin rontok rasanya.
Tapi lelah itu selalu hilang saat kaki ini melangkah masuk ke rumah. Setelah istriku membukakan pintu, aku langsung menuju kamar. Siapa lagi yang kutuju kalau bukan Puan, putriku yang pada 3 Agustus lalu genap berusia tiga bulan.
Setelah melihat wajahnya, aku biasanya mandi terlebih dahulu. Istri melarangku mencium atau menggendong Puan sebelum badanku bersih. Meski kadang kesal, namun soal ini aku menurut. Toh itu untuk menjaga kesehatan Puan. Apalagi bayi yang belum berusia setahun rentan sakit apabila terkena kuman.
Rabu 13 Agustus lalu berat badan Puan sudah 6,2 kilogram. Satu bulan sebelumnya, saat baru tiba di Depok dari Lampung, berat badannya 5,5 kilogram. Adapun tingginya kini sudah lebih dari 60 sentimeter. Saat lahir, tinggi Puan 45 sentimeter.
Hal yang paling membuatku rindu adalah senyum Puan. Ya, menurutku Puan memiliki senyum yang sangat indah. Tawanya menarik. Puan sangat mudah tertawa atau tersenyum jika digoda. Kukatakan kepada istri, wajah Puan ini “elit”. Mendengar itu istriku tertawa. “Ada-ada saja,” kata dia.
Selain senyum, aku suka bau badan Puan. Biasanya kucium leher atau bagian belakang kepalanya dalam-dalam. Ada aroma sisa-sisa keringat yang sudah mengering dan bercampur bedak. Biasanya itu kulakukan dengan memeluknya erat sambil bercermin. Terlihat lucu sekali.
Puan, papa selalu kangen kamu, nak…
Ngobrol bukber noem Minggu kemarin membuatku ingin tau kabar terbaru tentangmu teman. Sampai lupa kalo blom pernah liat foto juniormu. Subhanalloh…pasti seneng ya..btw kayanya lebih mirip lo deh jri. Semoga slalu happy family…alwys be a good father and husband. Cheers
SukaSuka
iya tul, senengnya luar biasa… tiap pagi rasanya berat mau ninggalin rumah… pengennya peluk anak terus… hehe…
wah, sayang kemarin aku nggak datang ke acara di rumahnya noem… pasti seru tuh ketemu n ngobrol sama temen2…
SukaSuka