Menulis Editorial

Di kantor, ada jadwal untuk menulis editorial. Bukan hal yang mudah dan sederhana, karena editorial merupakan sikap sebuah institusi media terhadap sebuah persoalan, sekaligus dapat menjadi alat bagi pembaca menilai kedalaman wawasan dan analisis awak redaksi sebuah media.

Berikut sedikit panduan untuk menulis editorial, yang diringkas dari sejumlah sumber.

—————–
Menulis Editorial

Editorial adalah artikel yang mewakili opini atau sikap media terhadap sebuah isu. Editorial merefleksikan sikap mayoritas dari dewan redaksi. Penulis editorial mencoba membangun argumentasi dan mencoba mengajak pembaca berpikir seperti apa yang tengah dipikirkannya.

Editorial dimaksudkan untuk mempengaruhi opini publik, menyodorkan pemikiran kritis, dan terkadang dapat untuk membuat pembaca mengambil sikap. Esensinya, editorial adalah berita yang dogmatis.

Sebuah editorial memiliki:

1. Pendahuluan
2. Penjelasan objektif tentang isu
3. Sudut pandang yang tengah berkembang
4. Opini dari sudut pandang yang berseberangan
5. Opini penulis yang disampaikan dengan cara profesional
6. Solusi alternatif dari masalah atau isu yang dikritisi. Setiap orang dapat mengeluhkan sebuah persoalan, namun sebuah editorial yang baik harus mengambil pendekatan yang proaktif untuk membuat situasi menjadi lebih baik dengan menggunakan kritik yang konstruktif dan memberi solusi
7. Sebuah solusi yang padat dan singkat mampu meringkas opini dari penulis

Tipe editorial:

1. Memaparkan atau menginterpretasikan: Redaksi terkadang menggunakan editorial untuk menjelaskan alasan mengapa medianya mengangkat sebuah subjek yang sensitif atau kontrovesial.

2. Mengkritik: Editorial semacam ini menyampaikan kritik secara konstruktif terhadap sebuah kebijakan, keputusan, atau keadaan, sembari memberikan solusi terhadap persoalan yang sudah diidentifikasi. Tujuan editorial semacam ini adalah agar pembaca dapat melihat persoalan, bukan solusinya.

3. Mengajak: Editorial bertipe mengajak bertujuan untuk melihat solusi, bukan masalah. Dari paragraf pertama, pembaca akan didorong untuk turut memikirkan solusi yang positif.

4. Pujian: Editorial semacam ini mengomentari orang dan lembaga atas sesuatu yang dilakukan dan memberikan hal yang baik. Editorial ini berbeda dengan tiga sebelumnya.

Menulis editorial:

1. Ambil topik penting yang tengah menjadi perhatian publik
2. Kumpulkan informasi dan fakta; lakukan riset
3. Ungkapkan opini anda dengan singkat
4. Uraikan persoalan/isu secara objektif, dan sampaikan alasan mengapa hal ini penting
5. Berikan sudut pandang yang berseberangan
6. Sangkal (bantah) sisi berseberangan itu dengan fakta, detail, angka, atau kutipan
7. Berikan pula pengakuan (jika perlu) terhadap sikap yang berseberangan –karena, meski bertolak belakang dengan sikap kita, itu tentu juga memiliki argumentasi. Ini agar editorial yang kita buat menjadi rasional
8. Ulangi kata-kata kunci untuk menguatkan ide ke pikiran pembaca
9. Berikan solusi yang realistis terhadap persoalan
10. Akhiri dengan “pukulan” yang mengulangi kata-kata pembuka
11. Buatlah sebanyak 500 kata; Jangan pernah gunakan kata “Saya”

Contoh struktur editorial:

1. Awali dengan penjelasan persoalan/isu/kontroversi
2. Hadirkan opini anda
3. Sangkal opini yang berseberangan dengan anda
4. Berikan alasan lain atau analogi
5. Akhiri dengan “pukulan” yang menohok

avatar Tidak diketahui

Penulis: NBN

Strategic Management; Strategic Communication; Enterpreneurship; Media and Social Media.

6 tanggapan untuk “Menulis Editorial”

  1. Alhamdulillah akhirnya mas nulis tentang “cara menulis Editorial” semoga berguna bagi teman2 yang akan mengikuti Trainning Jurnalistik di HMI Expo ’08 Thank’s mas…..

    Suka

  2. silahken dimanfaatken… semoga berguna ya… salam untuk kawan2 panitia HMI Expo ’08 ya…

    Suka

Tinggalkan komentar