ChatGPT, Akankah menjadi Pembunuh Google?

Sebuah platform chatbot AI mendadak viral di dunia maya. ChatGPT, chatbot buatan OpenAI ini disebut bisa menjawab semua pertanyaan layaknya mesin pencarian Google.

Berbeda dengan Google, ChatGPT hadir dengan format percakapan. OpenAI menjelaskan chat akan berinteraksi salah satunya dengan menjawab pertanyaan atau menjalankan permintaan dari pengguna.

Lanjutkan membaca “ChatGPT, Akankah menjadi Pembunuh Google?”

The Billion Dollar Code: Benarkah Google Earth Ide Curian?

The Billion Dollar Code (Screenshot Netflix)

Serial baru Netflix yang dirilis di pekan pertama Oktober 2021, The Billion Dollar Code, mengangkat kisah dua pionir bisnis internet di Berlin yang ingin mengungkap fakta bahwa Google mencuri ide mereka.

Lanjutkan membaca “The Billion Dollar Code: Benarkah Google Earth Ide Curian?”

Budaya inovasi ala Google

Kantor pusat Google di Mountain View, San Francisco. (Fajri/2016)

Inovasi adalah mantra yang harus terus dirapal para entrepreneur atau dunia bisnis. Kunci bagi perusahaan kalau mau mempertahankan posisi strategis di pasar atau ingin meraih dan menjaga keunggulan kompetitif.

Ketiadaan inovasi adalah pangkal kematian bagi sebuah organisasi.

Lanjutkan membaca “Budaya inovasi ala Google”

Mozilla menatap masa depan tanpa Google

Mozilla Menatap Masa Depan tanpa Google
Jum’at, 13 Maret 2009 – 09:20 wib
TEXT SIZE :
Nurfajri Budi Nugroho – Okezone
(Ilust: linuxhotbox.com)
DI KANTOR pusatnya di Mountain View, California, jajaran eksekutif Mozilla dapat melihat kantor pusat Google dari berbagai arah. Bangunan Googleplex, sebutan bagi markas perusahaan raksasa mesin pencari itu, memang mendominasi pemandangan di kawasan tersebut.
“Secara fisik kami dikelilingi oleh Google,” kata Mitchell Baker, kepala Mozilla Foundation yang melepas jabatan CEO Mozilla tahun lalu.
Lebih dari itu, bahkan, nama Google juga terlihat jelas dalam seluruh neraca keuangan Mozilla, produsen mesin penjelajah web Firefox dan sejumlah peranti lunak lainnya. Maklum saja, kedua perusahaan ini memang bersepakat untuk menempatkan mesin pencari Google pada posisi default di toolbar Firefox. Google pun selama ini benar-benar menikmati posisi itu.
Hingga kini memang perjanjian itu masih memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Google menyumbangkan lebih dari 88 persen pendapatan Mozilla, yang mencapai USD75 juta pada 2007. Semakin Mozilla berhasil merebut pengguna dari Internet Explorer, semakin besar pula peluang Google untuk merengkuh pasar mesin pencari.
Seperti jamak diketahui, Firefox merupakan web browser yang paling banyak digunakan setelah Internet Explorer besutan Microsoft. Berdasarkan data yang dimiliki Net Applications, saat ini Firefox menguasai 22 persen pasar browser, masih jauh di bawah Internet Explorer yang menguasai 67 persen.
Namun, sejauh mana hubungan baik Google dan Mozilla akan bertahan mulai dipertanyakan semenjak September 2008 lalu, ketika Google memperkenalkan web browser garapannya sendiri, Chrome.
Para eksekutif di Mozilla pun terpaksa memutar otak memikirkan cara mendapatkan pemasukan selain bergantung pada Google. Apalagi, kontrak dengan Google akan segera berakhir pada 2011, dan besar kemungkinan Google tidak akan memperpanjangnya.
“Mereka dapat memutuskan kontrak atau mereka dapat memutuskan untuk tidak memperbaruinya,” kata Baker.
Posisinya kini semakin jelas, Firefox membutuhkan Google, lebih dari Google membutuhkan Firefox. “Dan itu akan semakin menjadi kenangan saja saat Chrome semakin banyak mendapatkan pengguna,” kata Ray Valdes, direktur penelitian pada Gartner (IT).
Ada beberapa alternatif pilihan selain Google. Mozilla kini juga menimbang-nimbang kemungkinan untuk menggandeng mesin pencari lain seperti Yahoo! dan MSN milik Microsoft. Keduanya adalah rival Google. “Ada kemungkinan mesin pencari lain yang dapat memberikan kami uang,” kata Baker.
Perempuan bernama lengkap Winifred Mitchell Baker ini juga mengaku saat ini sudah ada perusahaan yang menawarkan diri menjadi pengganti Google. Namun, dia memastikan itu bukanlah Microsoft.
Yang jelas perginya Google akan membawa risiko bagi Mozilla. John Battelee, seorang pengamat dunia internet mengatakan, bermitra dengan mesin pencari hanyalah salah satu cara bagi Mozilla untuk memperoleh pendapatan. Ada banyak cara mendapatkan uang, yang selama ini tidak pernah dipikirkan. “Tidak sulit untuk mendapatkan uang dari bisnis browser,” kata dia.Catat

“Secara fisik kami dikelilingi oleh Google,” kata Mitchell Baker, kepala Mozilla Foundation yang melepas jabatan CEO Mozilla tahun lalu. Lanjutkan membaca “Mozilla menatap masa depan tanpa Google”

Facebook bakal kalahkan Google?

facebook-vs-google-sayeconomyGoogle saat ini boleh saja menjadi raja di dunia internet. Namun tak lama lagi, dominasi raksasa mesin pencari itu akan ditumbangkan Facebook.

Dalam analisis yang dilakukan Ross Sandler dari RBC Capital Market, Facebook dapat melampaui Google dalam jumlah pengunjung unik (unique visitor) ke website mereka pada akhir 2011 atau 2012. Lanjutkan membaca “Facebook bakal kalahkan Google?”

Google Chrome

Google akhirnya meluncurkan browser garapannya. Namanya Google Chrome. Beberapa saat setelah Chrome diluncurkan, aku langsung mengunduh browser yang fully open source ini.

Kesan pertama, tampilannya sangat sederhana. Ben Goodger, salah seorang software engineer yang menggarap Chrome, mengatakan browser ini memang mengusung user interface yang clean, simple, dan efficient.

Dari sisi tampilan, Chrome memang berbeda dengan browser lainnya. Tidak ada baris menu yang terpampang. Tab-tab halaman pun diletakkan di atas box pengetikan URL. Uniknya lagi, masing-masing tab itu ‘bertanggung jawab’ atas ‘perbuatannya’ sendiri. Artinya, jika terjadi trouble pada salah satu tab, maka tidak akan mengganggu kerja halaman di tab yang lainnya. Lanjutkan membaca “Google Chrome”