Kangen Puan

Kangen Puan
Aku menggendong Puan, beberapa saat setelah dia dilahirkan...

Pulang bekerja adalah hal yang menyenangkan buatku. Maklum, jam kerjaku bisa dibilang cukup panjang, jika dibandingkan dengan menjadi pegawai negeri. Pulang pukul delapan malam terhitung cepat. Dan jika sudah tidak ada yang dikerjakan, pada pukul itulah aku pulang. Teman-teman di kantor, terutama yang masih bujang, bahkan pulang lebih larut. Lanjutkan membaca “Kangen Puan”

Puan Manika Nur Azalia

Sampai sekarang aku belum mendapatkan nama yang pasti untuk calon bayi perempuanku. Masih terjadi sedikit perbedaan keinginan antara aku dengan istriku.

Dari beberapa pilihan nama yang muncul, nama yang kini sama-sama diterima kami berdua adalah: “Puan Manika Nur Azalia”. Lanjutkan membaca “Puan Manika Nur Azalia”

Nama Bayi

Memilih nama untuk bayi memang gampang-gampang susah. Kalau William Shakespeare mengatakan apalah arti sebuah nama, sebaliknya, bagiku sangat penting. Nama adalah doa. Nama adalah harapan orangtua kepada anaknya.

Bagaimana kriteria nama yang ideal? Yang pasti, tersusun menjadi kalimat yang indah, memiliki makna, mudah diingat, dan mudah diucapkan.

Istriku menginginkan anak pertama kami yang insya Allah akan lahir Mei nanti diberi nama dengan nama-nama Jawa.

“Mas, aku ingin namanya ada ‘Puan’ atau ‘Gemintang’-nya,” usul istriku untuk nama calon anak perempuan kami itu.

Saran yang bagus, menurutku. Tapi, aku pun punya keinginan yang berbeda. Aku ingin memakai nama ‘Adawiyah’ di belakang namanya. Nama ‘Adawiyah’ kuambil dari Rabi’ah al-Adawiyah, seorang sufi perempuan yang terkenal dengan syairnya “Ketaatan sejati adalah demi ketaatan itu sendiri, bukan karena mengharap surga atau takut pada neraka”.

Atau, aku juga ingin ada nama Arundhati –diambil dari Arundhati Roy–, seorang novelis feminis asal India. Arundhati dikenal dengan novelnya “God of Small Things”, meski dia dikecam karena adanya adegan vulgal dalam novelnya.

Hmmm… Pilihan yang tidak mudah. Aku dan istriku sampai kini masih memutar kepala mencari nama yang baik untuk anak kami.

“Bagaimana kalau Ken Dedes?” selorohku menyebut nama istri Ken Arok, Raja Singosari itu.