Jurnalisme warga (citizen journalism) juga dikenal dengan jurnalisme partisipatif. Merupakan aktivitas masyarakat biasa –nonjurnalis– dalam mengumpulkan, melaporkan, menganalisa, dan menyebarkan berita dan informasi.
Mengenai istilah, banyak yang menyebutnya dengan jurnalisme open source, netizen, media warga (citizen media), dan jurnalisme berjaringan (networked journalism).
Jurnalisme warga mulai muncul pada 1988 saat pemilu presiden di Amerika Serikat, sebagai tandingan dari pemberitaan di media dan meluasnya kekecewaan publik terhadap permainan politik. Pada 2004, saat pemilu presiden di AS, sejumlah blogger menjadi pemantau kerja konvensional jurnalis, memonitor kerja mereka dari bias dan ketidakakuratan. Jay Rosen, seorang profesor jurnalisme di Universitas New York merupakan salah satu pelopor.
Intinya, netizen adalah yang dapat memberikan ruang bagi publik untuk terlibat dalam pemberitaan.
Pada prinsipnya, konsep citizen journalism berkaitan dengan publik secara luas. Artinya, informasi yang disampaikan kepada oleh citizen journalist (CJ) adalah informasi yang dapat dibagi kepada orang lain, tidak sekadar curhat si CJ.
Masyarakat, dalam ruang yang disediakan, menjadi pewarta atas peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Mereka juga bisa melakukan lebih jauh, seperti halnya yang dilakukan jurnalis professional, seperti mewawancarai tokoh, membuat feature, opini, foto, ataupun tulisan yang sifatnya analisis.
Artinya, publik tidak hanya diberikan ruang yang sangat terbatas, untuk menyampaikan informasi yang hanya sekadar informasi pantulan, seperti adanya jalan berlubang, atau hanya sekadar informasi awalan saja.