Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Utama Dunia

Ini resume dari makalah 20 halaman yang ditulis Profesor Aymeric Chauprade. Dia orang Prancis. Saya sudah bertemu dia Senin malam. Dan tadi malam, saya diajak untuk bertemu dengan dia lagi untuk kesempatan wawancara. Tapi, karena berbenturan dengan pekerjaan lainnya, saya hanya meminta makalah dia. Makalah saya dapat dalam tiga bahasa, Prancis, Inggris, dan Indonesia.

Tulisan dia ini sangat menarik dan memberikan ide-ide segar tentang wawasan geopolitik Indonesia. Dia membandingkan dengan posisi geopolitik beberapa negara. Tapi tulisan di bawah ini hanya dalam konteks Indonesia.

————————————–

Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Utama Dunia

Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan utama dunia, bersama dengan Rusia dan India, yang pada gilirannya dapat menjadi penyeimbang dalam politik dunia.
Lanjutkan membaca “Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Utama Dunia”

Obama dan Hillay Bakal Jadi Saudara

ini kuterjemahkan dari associated press….

——————-

Obama dan Hillay Bakal Jadi Saudara

BOSTON – Dunia memang sempit. Siapa sangka, ternyata Barack Obama masih memiliki hubungan saudara dengan aktor Brad Pitt. Sementara rivalnya, Hillary Clinton, masih berhubungan dengan pacar Pitt, Angelina Jolie.

Nah, jika Brad Pitt dan Angelina Jolie menikah, maka Obama dan Hillary yang bersaing untuk jadi calon presiden dari Partai Demokrat itu bakal jadi saudara.
Lanjutkan membaca “Obama dan Hillay Bakal Jadi Saudara”

Malaysia Kini & Peluang Anwar Ibrahim

Rabu 24 Maret malam, saya diajak Imam Nur Aziz, staf khusus Ketua MPR Hidayat Nurwahid untuk bertemu seorang tokoh masyarakat Malaysia. Dia biasa dipanggil Cikgu Azmi.

Kami bertemu di sebuah restoran di bilangan Warung Buncit, Jakarta Selatan. Saya menggunakan kesempatan ini untuk mewawancarai dia. Turut hadir dalam pertemuan malam itu mantan Rektor Undip Prof Eko Budihardjo, dua peneliti dari Prancis, seorang dosen Fakultas Hukum UI, beberapa kader PKS, dan Pemred Sabili Heri Nurdin.
———————-

Malaysia Kini & Peluang Anwar Ibrahim

 

cikgu-azmi1.jpg

Pemilu Malaysia baru saja digelar 8 Maret lalu. Hasilnya, Barisan Nasional (BN) mengalami keterpurukan terparah sejak 50 tahun berkuasa. Koalisi BN kehilangan mayoritas 2/3 kursi di parlemen serta harus rela melepaskan lima dari 13 negara bagian yang direbut partai-partai oposisi.

Pemilu yang digelar Maret lalu dilakukan setelah Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi mengumumkan digelarnya pesta demokrasi itu lebih awal. Langkah ini tampaknya ditempuh agar tokoh oposisi Anwar Ibrahim tak bisa ikut serta mencalonkan diri dalam pemilu. Sebab, masa iddah politik Anwar baru akan berakhir 12 April.

Bagaimana peta politik di Malaysia pasca-pemilu dan bagaimana peluang kelompok oposisi untuk merebut kekuasaan dari BN yang dimotori UMNO? Berikut petikan dialog dengan Presiden Teras Mohd Azmi Abdul Hamid, lembaga yang konsern pada pemberdayaan kebangsaan dan keumatan di Malaysia.
Lanjutkan membaca “Malaysia Kini & Peluang Anwar Ibrahim”

Wakil Menlu dan Tuntutan untuk Indonesia

Posisi Indonesia kini tak bisa lagi dipandang sebelah mata di kancah internasional. Catatan terakhir yang terekam adalah kiprah Indonesia dalam sidang KTT Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Dakar, Senegal. Sebelumnya, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang bersikap abstain dalam sidang Dewan Keamanan Perserikaan Bangsa-Bangsa dalam penjatuhan sanksi ketiga bagi Iran.

Indonesia juga memiliki peran penting dalam perdamaian di Palestina melalui upaya dialog antara Hamas dan Fatah, demokratisasi di Myanmar, dan menjaga perdamaian di Lebanon pascapertempuran antara Israel dengan militan Hizbullah.

Pantas kiranya kemudian sepulang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari rangkaian kunjungan ke Iran, Senegal, dan Uni Emirat Arab, Istana Kepresidenan mengungkap telah ditekennya peraturan presiden (perpres) mengenai pengangkatan seorang wakil menteri luar negeri.

Dalam konteks kekinian, polarisasi peradaban dunia sesungguhnya masih terjadi. Dunia masih dipandang pada sisi Barat dan Timur. Bahkan kenyataannya, ketegangan antara Barat dan Dunia Islam masih dirasakan. Invasi yang dilakukan Amerika Serikat ke sejumlah negara Islam semakin meningkatkan eskalasi ketegangan antara dua kutub itu.

Lanjutkan membaca “Wakil Menlu dan Tuntutan untuk Indonesia”

Obama Buat Trenyuh

Barack Obama lagi-lagi menunjukkan sikapnya sebagai seorang negarawan. Di tengah kampanye hitam terhadap dia yang dilakukan lawan politiknya, Obama tidak melakukan serangan balik yang sifatnya pribadi.

Terbukti, dalam pidato berjudul “A More Perfect Union” yang disampaikan dia pada 18 Maret di Philadepia, dia mengangkat tema anti-rasial. Pidato itu diberitakan membuat rakyat Amerika Serikat trenyuh. Bahkan, di situs YouTube, video rekaman pidato Obama itu diputar berjuta-juta kali. Luar biasa!

Saya yang penasaran pun coba melihatnya.

Dengan lugas, Obama menyatakan kekecewaannya dengan diangkatnya isu rasial dalam kampanye Pilpres AS ini. Pidato itu disampaikannya untuk mengkritik khotbah pendeta Jeremiah Wright di sebuah gereja di Chicago.

Dia menceritakan pengalaman tak mengenakkan yang dialaminya sebagai orang kulit hitam. Obama lahir dari bapak berkulit hitam dan ibu berkulit putih dari Kansas.

Selanjutnya, kalau ingin melihat pidato Obama itu, bisa diunduh melalui YouTube.

Nama Bayi

Memilih nama untuk bayi memang gampang-gampang susah. Kalau William Shakespeare mengatakan apalah arti sebuah nama, sebaliknya, bagiku sangat penting. Nama adalah doa. Nama adalah harapan orangtua kepada anaknya.

Bagaimana kriteria nama yang ideal? Yang pasti, tersusun menjadi kalimat yang indah, memiliki makna, mudah diingat, dan mudah diucapkan.

Istriku menginginkan anak pertama kami yang insya Allah akan lahir Mei nanti diberi nama dengan nama-nama Jawa.

“Mas, aku ingin namanya ada ‘Puan’ atau ‘Gemintang’-nya,” usul istriku untuk nama calon anak perempuan kami itu.

Saran yang bagus, menurutku. Tapi, aku pun punya keinginan yang berbeda. Aku ingin memakai nama ‘Adawiyah’ di belakang namanya. Nama ‘Adawiyah’ kuambil dari Rabi’ah al-Adawiyah, seorang sufi perempuan yang terkenal dengan syairnya “Ketaatan sejati adalah demi ketaatan itu sendiri, bukan karena mengharap surga atau takut pada neraka”.

Atau, aku juga ingin ada nama Arundhati –diambil dari Arundhati Roy–, seorang novelis feminis asal India. Arundhati dikenal dengan novelnya “God of Small Things”, meski dia dikecam karena adanya adegan vulgal dalam novelnya.

Hmmm… Pilihan yang tidak mudah. Aku dan istriku sampai kini masih memutar kepala mencari nama yang baik untuk anak kami.

“Bagaimana kalau Ken Dedes?” selorohku menyebut nama istri Ken Arok, Raja Singosari itu.

donna donna

joan-baez.jpg

Lima tahun perang Irak mengingatkan saya pada Joan Baez, musisi lagu balada asal Amerika Serikat. Di usianya yang kini tak lagi muda, Baez beberapa kali terlibat unjuk rasa menentang perang Irak. Salah satu unjuk rasa yang mendapat sorotan dunia adalah saat dia mendatangi ranch Bush di Texas tahun lalu.

Joan Baez, di tahun 1960-an cukup terkenal dengan lagunya “Donna Donna”. Perempuan yang pernah berpacaran dengan musisi Bob Dylan ini memang terkenal dengan sikapnya yang menentang perang. Oya, Bob Dylan pun dikenal sebagai musisi anti-perang.

Berikut lirik lagu Donna Donna yang pernah dinyanyikan Sita RSD di dalam film Gie. Lagu ini juga pernah dinyanyikan Julia (Julile) Rogers.

On a waggon bound for market
there`s a calf with a mournful eye.
High above him there`s a swallow,
winging swiftly through the sky.

Chorus:

How the winds are laughing,
they laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
and half the summer`s night.

Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.

“Stop complaining!” said the farmer,
Who told you a calf to be?
Why don`t you have wings to fly with,
like the swallow so proud and free?”

+ Chorus

Calves are easily bound and slaughtered,
never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
like the swallow has learned to fly.

+ Chorus

kisruh adamair

ini ada surat dari pembaca yang dimuat di okezone.com, tentang kisruh yang terjadi di adamair. sepertinya si pengirim adalah orang dalam yang benar-benar mengerti skandal yang terjadi di maskapai itu. dia pun membenarkan langkah yang diambil bhakti investama dengan keluar dari kepemilikan di maskapai itu.


Tanggapan Atas Mundurnya Bhakti Investama dari Adam Air

Saya ingin memberikan tanggapan atas berita tentang Mundurnya Bhakti Investama, karena apa yang Anda tulis semata-mata masih terbatas pada hasil wawancara dengan pihak direksi PT AdamAir. Kalaupun Anda mewancarai pramugari itu belum mencerminkan/mewakili kondisi sebenarnya dari karyawan dan apa yang sesungguhnya terjadi.

Untuk itu perlu kiranya saya menambahkan beberapa informasi penting sebagai bahan untuk ditelusuri lebih lanjut lewat wawancara investigasi kepada orang-orang terdekat dari direksi, yang saya tahu hal ini sebenarnya amat mudah dilakukan oleh wartawan Anda.

1. MASALAH KEPEMILIKAN SAHAM BHAKTI

Kalau disimak kembali dari press release dari situs AdamAir (Posted on Dec 11 2007 at 1:51 AM), Hary Djaja, Direktur Utama Bhakti Investama menginformasikan: “Kami telah mencapai kesepakatan dengan pendiri AdamAir. 50% saham yang kami investasikan merupakan saham baru yang diterbitkan oleh AdamAir sehingga dananya akan masuk ke AdamAir”. Dari sumber yang saya peroleh dari sekretaris direksi, penjualan saham kepada Bhakti Investama, sebenarnya merupakan kemenangan pihak Adam Air yang sudah memperoleh keuntungan yang cukup besar karena hasil penjualan saham tersebut sebenarnya sudah menutup semua biaya investasi dan modal kerja yang dikeluarkan untuk mengelola Adam Air. Apalagi komposisi kepemilikan masih bisa dipertahankan 50% dengan hak pengelolaan operasional sebagain besar masih di bawah kendali keluarga Suherman.

Dana segar yang diperoleh dari pihak Bhakti selanjutnya dipakai oleh keluarga Suherman untuk mendirikan perusahaan baru (PT Greenworld, dengan pecarahan puluhan perusahan fiktif) yang bergerak di bidang Tambang Batubara, Emas, Sirkon dan Kelapa Sawit) di wilayah Kaltim, Kalteng, Kalsel, Kalbar, dan Sulawesi. Pengelolaan perusahaan baru ini juga melibatkan investor dari Hong Kong sebagai mitra barunya.

Saking kuatnya dominasi pihak keluarga Suherman, dan kelihaian mereka untuk tetap mempertahankan ketidaktransparan manajemen, sampai-sampai pihak Bhakti tidak sadar bahwa sebagian besar karyawan (orang-orang kepercayaannya) yang ada di lapangan (termasuk Manajer Distrik) dari level operator sampai managerial telah ditarik untuk membantu keluarga Suherman mengelola unit usaha baru yang bergerak di bidang Batubara dan Sawit (degan gaji dan status karyawan yang masih tercatat sebagai karyawan AdamAir). Demikian juga dengan biaya-biaya operasional proyek usaha baru tersebut masih sering dibiayai dari kas operasional AdamAir (terutama yang ada di Cabang Jakarta, Jogja, Surabaya, Banjarmasin, Pontianak, dan Ujungpandang).

Kondisi seperti ini tentu sangat merugikan PT Adam Air yang pada akhirnya tentu sudah bisa dibaca oleh pihak Bhakti Investama, sehingga tidak terlalu mengejutkan apabila Bhakti Investama pada akhirnya menarik seluruh sahamnya.

Kalaupun memang benar sinyalemen keluarga Suherman, bahwa ada skenario tersembunyi akuisisi AdamAir dimakasudkan untuk proses belajar dalam rangka persiapan pembentukan perusahaan baru “Eagle Airline”, hal ini menunjukan satu BUKTI BAHWA BHAKTI INVESTAMA BUKAN PERUSAHAAN YANG GAMPANG DIBODOHI oleh keluarga Suherman.

2. NASIB ADAMAIR

Dengan ditariknya seluruh saham Bhakti Investama, dan latar belakang dari point 1 di atas, seharusnya Bapak Adam Suherman, tidak perlu menyampaikan kekekesalannya, karana apa yang terjadi ini merupakan karma dari perbuatannya sendiri. Kewajiban untuk memikirkan kelangsungan perusahaan dan nasib 3.000 karyawan sudah secara otomatis harus menjadi tanggung jawan keluarga Suherman kembali (karena kini komposisi kepemilikan jadi 100% lagi). Kalau beliau merasa sayang dan tidak ingin AdamAir (yang dibangun dari awal) akhirnya MATI, tentu pilihannya cukup mudah, yakni TUNDA DULU PROYEK TAMBANG DAN PERKEBUNAN dan kembali konsentrasi untuk benahi dan bangun kembali AdamAir. Sebab selama ini (sejak diakuisisi pihak Bhakti) seluruh jajaran kelurga Suherman LEBIH SERING BERKANTOR DI GREENWORLD (Pluit Raya 24) dan NYARIS TIDAK LAGI PUINYA WAKTU UNTUK AKTIF NGURUS ADAM AIR, termasuk pak Adam sendiri selaku Dirut.

Sisa Dana yang saat ini masih ada di tangan keluarga Suherman (terutama dari hasil penjualan ke Bhakti Investama) rasanya masih cukup untuk membiayai kewajiban pembayaran leasing pesawat yang telah ditarik pihak lessor dan membangun kepercayaan kembali dari pihak investor lain untuk dapat menyertakan modal investasinya.

Kalau sampai pada akhirnya terpaksa harus MENUTUP operasional AdamAir (karena belum bisa segera mendapatkan investor yang mau mengakuisisi), maka seyognyanya pihak keluarga Suherman cukup bijak dengan TIDAK TERBURU-BURU MELAKUKAN PHK MASAL. Para karyawan AdamAir yang belum mendapatkan pekerjaan baru di perusahaan Airline lain, tentu bisa ditampung di PT Greenworld group.

3. MANFAATKAN MOMENTUM UNTUK PERBAIKI GAYA MANAJEMEN

Sudah bukan rahasia lagi bahwa gaya manajemen keluarga Suherman dikenal otoritas, bertangan besi dan pantang dikritik. Akibatnya budaya yang lebih berkembang adalah KARYAWAN YANG YESMEN, PENAKUT DAN TIDAK BISA MENGEMBANGKAN DIRI SECARA OPTIMAL (untuk kemampuan profesionalnya). Seluruh Jajaran Strategis lebih banyak diisi oleh KELUARGA dan TEMAN-TEMAN dari keluarga Suherman, yang pada kenyataannya kurang memiliki kemampuan profesional yang memadai di bidangnya. Namun justru lebih banyak memanfaatkan kepercayaan yang diberikan untuk KEPENTINGAN MEMPERKAYA DIRI dengan menghalalkan segala cara termasuk menyingkirkan orang-orang yang dianggap bersebrangan.

Cukup banyak karyawan BERPOTENSI yang justru menjadi korban PHK dan PENGUNDURAN DIRI SECARA PAKSA, hanya karena BISIKAN/ FITNAH (dari orang-oarang kepercayaan direksi) tanpa mereka TAU APA KESALAHANNYA apalagi punya kesempatan untuk klarifikasi/membela diri. Mungkin apa yang sekarang menimpa Adam Air adalah TERKABULNYA DOA DARI MEREKA YANG TELAH TERANIAYA oleh KESEWENANG-WENANGAN dan AKAL LICIK dari orang-orang kepercayaan direksi yang sampai sekarang masih bercokol di sana.

KALAU SAJA, perusahaan ini bisa dikelola dengan gaya manajaman modern dengan jajaran karyawan profesional yang diseleksi berdasarkan kompetensi profesionalnya, tentu perusahaan ini BISA LEBIH CEPAT BERKEMBANG dan bisa jadi Bhakti Investama URUNG MIUNDUR.

Mumpung masih belum terlambat, sebaiknya pihak keluarga Suherman mau belajar dari kesalahan dengan menggunakan momentum ini untuk melakukan perbaikan gaya manajemen, termasuk seleksi ulang dengan hanya mempertahankan karyawan yang benar-benar kompeten namun juga loyal.

Demikian tanggapan saya selaku orang dalam yang sampai saat ini masih bekerja di AdamAir Group. Harapan saya informasi ini dapat ditindak lanjuti oleh pihak redaksi untuk melakukan konfirmasi langsung di lapangan.

Hormat saya,
Hendrik

resensi: rahasia otak kaum hawa

female brain

Selama bertahun-tahun kalangan medis menyimpulkan problem kegairahan kaum perempuan ditentukan oleh aliran darah ke area klitoris, sama halnya seperti kaum lelaki dengan teori hidrolika dasar dalam gairah laki-laki, yang ditentukan banyaknya darah yang mengalir ke penis.

Asumsi ini tidak terbukti benar. Kenyataannya, perusahaan sekelas Pfizer menghentikan produksi Viagra merah muda untuk perempuan pada tahun 2004, karena ternyata upaya ini ternyata tidak pernah berhasil. Lantas, stimulus apa yang bisa mempengaruhi gairah seksual kaum Hawa?

Jawabannya otak! Louann Brizendine dalam buku Female Brain mengatakan otak perempuan bukanlah versi kecil dari otak laki-laki. Klitoris pun bukan penis kecil, sehingga perlakuannya mesti disamakan.

Buku ini bukanlah panduan seks bagi kaum perempuan. Seks hanyalah bagian dari penjelasan yang diberikan Brizendine, yang sangat detil memberikan gambaran mengenai perempuan.

Penjelasan Brizendine dalam buku ini akan membuat kita manggut-manggut, bahwa sebenarnya perempuan adalah ciptaan Tuhan yang unik, yang dalam banyak hal berbeda dengan laki-laki.

Brizendine membantah banyak teori, seperti yang dikemukakan pakar psikoanalisa Sigmund Freud ataupun Carl Gustav Jung, bahwa faktor penyebab perbedaan gender ada di dalam naluri (insting) yang berada di alam ketidaksadaran manusia. Freud menamakannya faktor ‘edipoesa’ untuk sifat-sifat maskulin, dan ‘electra’ untuk sifat feminim.

Lontaran para psikoanalis itu hingga kini memang masih mengundang kontroversi. Brizendine pun mengakui, saat menulis buku ini dirinya terjebak pada dua pikiran, antara kebenaran ilmiah, atau kepatutan politis yang sudah berkembang di masyarakat.

Pilihan untuk mengedepankan kebenaran ilmiah dengan menulis buku ini sangat tepat. Uraian di buku ini membuat pikiran kita akan terbuka, karena Brizendine bercerita lebih lanjut dan sangat terperinci mengenai pengaruh otak perempuan terhadap kecerdasannya, emosi, karir, pengasuhan anak, hingga kehidupan seksualnya.

Berbeda dengan buku-buku kebanyakan yang ditulis dengan kata-kata yang sangat teknis, pakar neuropsikiatri (saraf-jiwa) ini memberikan penjelasan dengan bahasa yang sangat mudah dipahami, oleh awam sekalipun. Uraian dalam buku ini ditulis berdasarkan pengalaman klinis selama 20 tahun.

Di bab awal “Lahirnya Otak Perempuan” misalnya, contoh-contoh yang diberikan akan mengingatkan kita akan masa kecil, atau tentang si kecil buah hati kita. Kita semua mafhum anak laki-laki berperangai berbeda dengan perempuan. Namun yang belum diberitahukan budaya kepada masyarakat adalah bahwa otaklah mendikte perilaku yang berbeda ini (halaman 28).

Dengan buku ini Brizendine ingin membantu kaum hawa menghadapi berbagai perubahan dalam hidup. Jika perempuan dapat memahami bagaimana hidup dipengaruhi oleh fenomena kimiawi otak, maka perempuan akan dapat melihat jalan yang membentang di hadapannya dengan lebih baik.

Buku ini patut dibaca oleh perempuan untuk memahami dirinya sendiri, untuk ibu dan ayah dalam memahami putrinya, untuk suami agar bisa mengerti istrinya, untuk laki-laki dalam mengenali teman, kekasih, ataupun rekan kerja perempuannya.

(dimuat di okezone.com tahun lalu)

resensi: intel melayu dalam perang adu pintar

intel.jpg

Judul Buku:
Intel: Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia

Judul Asli:

Intel : Inside Indonesia’s Intelligence Service

Penulis:
Ken Conboy

Penerjemah:
Danny Raharto

Penerbit:
Pustaka Primatama, Jakarta

Cetakan:
Pertama, Februari 2007

Tebal:
279 halaman

Pada malam hari di tanggal 11 September 2001, Hendropriyono kebetulan sedang berada di kantornya di lantai teratas markas BIN di Pejaten, Jakarta. Kebetulan dia tengah menyiapkan bahan presentasi kertas kerja di hadapan Direktur CIA George Tenet, berbarengan dengan rencana kunjungan Presiden Megawati pekan berikutnya ke negeri Paman Sam.

Di antara kertas kerja itu, ada laporan setebal 20 halaman berisi temuan BIN mengenai alumni Afghanistan asal Indonesia, serta kelompok Islam radikal dalam negeri, seperti Jamaah Islamiyah (JI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Di dalam laporan itu tertulis nama-nama seperi Syeh Hussein dan Umar al Faruq, yang belakangan tertangkap dan kabarnya dibawa ke sebuah ‘negara ketiga” oleh Pemerintah AS.

Penggalan cerita tersebut merupakan kisah dari kerja intelijen Indonesia dalam mengungkap jaringan terorisme yang semakin menggencarkan operasinya melalui serangkaian aksi teror dan konflik SARA di Tanah Air, sejak awal era tahun 2000-an. Kerja keras ini belakangan berbuah manis, dengan tertangkapnya anggota-anggota jaringan teroris yang secara estafet direkrut dan diyakini kuat memiliki keterkaitan dengan organisasi besutan Osama bin Laden.

Dalam buku berjudul asli Intel: Inside Indonesia’s Intelligence Service, Ken Conboy menceritakan perjalanan panjang badan intelijen di negeri ini, sejak dirintis oleh spymaster (kepala badan intelijen) pertama Indonesia Zulkifli Lubis.

Dengan alur yang runtut sejak masa kemerdekaan, Ken Conboy menuturkan jatuh bangun Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin), hingga menemukan kebangkitannya kembali di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid dan berubah nama menjadi Badan Intelijen Negara (BIN).

Dalam kisah “Durna” Ken Conboy menuturkan pemanfaatan intelijen untuk perebutan kekuasaan. Saat itu Badan Pusat Intelijen (BPI) dipimpin oleh Subandrio yang dilecehkan dengan sebutan Durna, dan digambarkan sebagai penasihat raja yang penuh tipu daya dalam mitos wayang kulit Jawa. Diceritakan pula bagaimana keterlibatan Subandrio menjelang peristiwa G30S/PKI 1965, dengan munculnya ‘Dokumen Gilchrist’ yang memuat dugaan konspirasi terhadap Sukarno oleh para jenderal Angkatan Darat, termasuk keterlibatan AS dan Inggris. Dokumen ini dibantah keras oleh Panglima Angkatan Darat Achmad Yani, termasuk tuduhan adanya Dewan Jenderal.

Pada Bab Tiga “Satsus Intel”, Ken Conboy bercerita tentang pembentukan unit khusus Satuan Khusus Intelijen (Satsus Intel) yang dibentuk dengan dana operasi dan pelatihan dari CIA. Selain CIA, dukungan operasi juga datang dari Dinas Intelijen Luar Negeri Inggris M16 dan badan intelijen Israel Mossad. Saat itu mendapatkan izin mendatangkan instruktur dari Israel bukan perkara mudah, mengingat Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negeri Yahudi itu. “Kita akan mendatangakan istruktur Israel karena mereka yang terbaik di dunia,” tutur pejabat Satsus Intel saat itu.

Dalam tugasnya, Satsus Intel tidak melulu melakukan kerja-kerja kontra intelijen, khususnya menghadapi mata-mata dari negeri-negeri komunis yang sempat berkeliaran di Tanah Air. Kisah-kisah ini dibeberkan Ken dalam “Atraksi Sampingan”.

Yang teraktual dari buku ini, Ken mencoba membeberkan keterlibatan mata-mata BIN untuk mengurai jaringan terorisme yang dilakukan kelompok militan, berikut jaringannya yang tersebar di Asia Tenggara, Pakistan, hingga Timur Tengah. Dalam bab “Faruq” Ken membeberkan kerja-kerja Tim Alfa yang akhirnya berhasil mengungkap sepak terjang warga Kuwait Umar Faruq dan membekuknya di sebuah masjid di Bogor, Jawa Barat.

Berbekal pengalamannya melakukan penelitian dan pengamatan seputar operasi militer di Asia serta operasi-operasi intelijen, Ken berhasil menembus sumber-sumber aktif maupun mantan pejabat di intelijen. Karya Ken ini juga ditulis berdasarkan sumber-sumber di media massa, dan juga berkas-berkas rahasia yang karena perjalanan waktu sudah bisa diungkap.

Meski sebagai orang awam tentunya akan sulit membuktikan apakah sumber-sumber yang digunakan Ken adalah faktual, namun setidaknya buku ini bisa memberikan gambaran mengenai kisah intel Melayu dalam perang adu pintar di dunia spionase.

Buku ini cukup memberikan informasi dan beberan di tengah minimnya dokumentasi mengenai sepak terjang organisasi intelijen di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

(dimuat di okezone.com beberapa tahun lalu)

hitung waktu kematian anda!

the death clock

jodoh, rezeki, dan maut hanya allah yang tahu.

tapi, entah serius atau tidak, sebuah situs bernama the death clock memberikan layanan hitungan waktu kematian. entah bagaimana cara menghitungnya, tapi di situs ini kita diminta memasukkan data tanggal lahir, termasuk index massa tubuh (body mass index).

anda penasaran kapan akan meninggal? yang pasti, hanya allah yang tahu!

dan, agar siap menghadapi kematian, perbanyak amal ibadah, segera bertobat memohon diampuni segala kesalahan!

dupre: saya telah sendirian

Perempuan yang disebut-sebut disewa oleh Gubernur New York Eliot Spitzer mengaku tak dapat tidur sejak skandalnya terkuak pekan ini. Dia juga tak mau disebut sebagai seorang monster.

Ashley Alexandra Dupre menulis hal itu di halaman MySpace-nya: “Saya hancur dan menjadi tuna wisma.”

Ashley Alexandra Dupre, yang disebut sebagai gadis panggilan dengan nama alias “Kristen” muncul di pengadilan Senin lalu sebagai saksi terhadap empat orang yang mengoperasikan lingkaran prostitusi yang menjadi langganan Spitzer.

Spitzer, yang dekat dengan Hillary Cliton, telah menyatakan mundur setelah laporan tentang hubungannya dengan lingkaran prostitusi Emperors Club VIP muncul. Namun hingga kini, baik Dupre maupun Spitzer, belum dituduh dengan kejahatan apapun.

Dupre, lahir dengan nama Ashley Youmans dari New Jersey kepada New York Times mengatakan: “Saya hanya tak ingin disebut sebagai seorang monster. Ini menjadi masa yang sulit. Ini sangat rumit.”

Menulis di halaman MySpace, gadis 22 tahun ini mengaku telah hancur, menjadi tuna wisma, serta mengonsumsi narkoba sejak meninggalkan rumahnya di usia 17 tahun untuk mengejar karir sebagai penyanyi di New York.

“Ini adalah keputusan saya, dan saya tak pernah melihat ke belakang,” tulisnya. “Meninggalkan kampung halaman. Meninggalkan sebuah keluarga yang hancur. Meninggalkan perlakuan kejam…. Meninggalkan dan belajar seperti apa memiliki semuanya, dan kehilangan itu, lagi dan lagi.”

“Belajar seperti apa untuk bangkit suatu hari dan memiliki orang yang peduli kebanyakan pergi. Saya telah sendirian. Saya kecanduan obat. Saya telah hancur dan menjadi tuna wisma. Tapi, saya bertahan, sendiri. Saya di sini, di New York karena musik saya.”

Teridentifikasi sebagai “Pelanggan Nomor 9”, Spitzer telah bertemu Dupre di Hotel Mayflower di Washington bulan lalu.

Masih dalam halaman MySpace, Dupre menyebut Aretha Franklin, Celine Dion, dan Aerosmith sebagai saudara-saudara yang mempengaruhinya.

Ada pula foto Dupre dengan slogan “Apa yang menghancurkan saya, akan menguatkan saya.”

Dia juga memberikan nasihat bagi siapapun yang mengalami saat-saat yang berat.

Namun, akses ke halaman MySpace Dupre telah diblokir sejak Kamis sore.

Saudara perempuan Dupre, Kyle Youmans, kepada CNN tidak mau berkomentar tentang kasus yang menimpa saudarinya itu atau bagaimana Dupre menggunakan uangnya. Namun, dia mengatakan Dupre sebagai saudara terbaik.

Ibunda Dupre, Carolyn Capalbo, kepada Times mengatakan Dupre dan saudarinya itu dekat.

Standar Ganda HAM Paman Sam

Lagi-lagi Amerika Serikat menunjukkan standar gandanya. Negara yang kerap membuat onar itu melansir daftar negara-negara dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) tertinggi di dunia.

Ada 10 negara teratas dalam pelanggaran HAM, seperti dilansir Departemen Luar Negeri (Deplu) AS itu Rabu lalu. Mereka adalah Korea Utara (Korut), Myanmar, Iran, Suria, Zimbabwe, Kuba, Belarusia, Uzbekistan, Eritrea, dan Sudan.

Pengumuman ini kembali menunjukkan arogansi Paman Sam yang mengaku sebagai negara yang paling humanis. Padahal kita tahu, jutaan nyawa melayang di beberapa belahan dunia, akibat sikap unilateral pemerintahan George W Bush itu beberapa tahun ini.

Penelitian yang dilakukan Opinion Research Business (ORB) pada September 2007 menunjukkan jumlah korban tewas perang Irak mencapai lebih dari satu juta jiwa. Pembantaian yang dilakukan atas nama demokrasi itu menghabiskan dana hingga USD3 triliun, seperti disebut Joseph Stiglitz, mantan Presiden Bank Dunia yang juga peraih hadiah nobel bidang ekonomi dalam bukunya berjudul The Three Trillion Dollar War: The True Cost of the Iraq Conflict.

Sungguh angka-angka yang fantastis. Itu belum termasuk angka dalam agresi Paman Sam ke Afghanistan saat menggulingkan pemerintahan Taliban. Dan hingga kini, perang masih berkecamuk di dua negara Muslim itu.

Tak salah apa yang dikatakan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, bahwa Paman Sam adalah negara yang membawa terorisme di Timur Tengah, terutama Irak.

China bahkan tegas menyebut pengumuman soal HAM itu latah dan meminta pemerintah AS menghentikan standar ganda tentang HAM. China memang tidak masuk dalam 10 besar pelanggar HAM versi AS itu. Namun, Beijing geram karena masih dikategorikan melakukan pelanggaran HAM.

AS memang selalu tutup mata terhadap keburukan yang dilakukannya sendiri. Selain dua perang tersebut di atas, AS juga melakukan pelanggaran HAM di penjara Guantanamo di Teluk Kuba. Penjara yang dibangun khusus untuk tersangka terorisme itu belum menghapus teknik waterboarding dalam menginterogasi para tahanannya.

Standar ganda selalu dilakukan AS karena ingin menegakkan sistem demokrasi dan perlindungan HAM bagi warga masyarakatnya sendiri. Sebaliknya, bagi masyarakat dan negara lain, isu HAM dan demokrasi diangkat AS masih sebatas retorika dan wacana.

Bahkan, bisa dikatakan, standar AS tak hanya ganda, namun selalu berubah-ubah tergantung sejauh mana itu berkaitan dengan kepentingannya.

jurnalis dan media online

 

okezone.jpg

perkembangan internet telah membuat semakin bervariatifnya output yang disajikan di sebuah media online. terlebih, hadirnya generasi baru web, yaitu web 2.0, menuntut adanya ruang lebih bagi konsumen pembaca untuk turut terlibat dan saling berinteraksi dalam multi-wadah.

ketrampilan kunci bagi setiap jurnalis di era baru media adalah kemampuan beradaptasi. perkembangan teknologi web membuat produk yang dihasilkan semakin bervariatif. tak hanya berbasis teks (atau hypertext), kini produk media online berkembang dengan menyajikan video, audio, gambar, slideshow, animasi, flash interactivity, blogs, microblogging, community element (forums, wikis, social networking, polls, and surveys), live chat, etc.

ini berarti seorang jurnalis online harus menjadi ahli atau setidaknya memahami hal-hal di atas.

  • dapat menulis dengan baik, teliti, dan cepat, di lebih dari satu medium
  • dapat mencari informasi akurat dan terpercaya secara cepat
  • harus memahami prinsip dasar video, audio, dan foto
  • harus dapat menggunakan software editing
  • memahami interaktivitas dan mengelola komunitas online
  • memahami perkembangan web 2.0 seperti facebook, flickr, youtube, atau blog. jika memungkinkan, bahkan, mereka perlu menjadi anggota produktif dari salah satu itu, agar dapat memahaminya lebih mendalam.

video & convert gratisan…

zamzar.jpg

mau unduh video gratisan? lewat zamzar.com aja! caranya gampang. tinggal kopi url, trus paste, pilih format video untuk disave, masukkan alamat email, dan klik! jadi deh…

prosesnya sangat cepat…dalam hitungan beberapa menit, kita sudah dikirimi link untuk mengunduh…

dengan situs ini, kita juga bisa mengkonversi format video tanpa harus mengunduh software converter terlebih dahulu…

selamat mencoba!!

ensiklopedi dagel

wiki-cahandong.jpg

ensiklopedi tak harus melulu isinya yang serius-serius… seperti Wiki CahAndong…. ini ensiklopedi terbuka yang dibikin orang-orang jogja atau yang pernah berhubungan dengan jogja… baca ensiklopedi ini, selain mendapatkan wawasan men-dagel, kita juga bisa mesam-mesem…

secara sebagai orang yang hidup di tanah jawi selama 12 tahun (6 tahun solo, 6 tahun jogja), berselancar di Wiki CahAndong serasa bernostalgia… dari angkringan tugu, selokan mataram, sampe benteng vredeburg…

ada juga profil cinta laura, seleb indo yang menjadi incara para bloger jalang… bloger jalang ini istilah yang juga dipakai di Wiki CaAndong, yaitu bloger yang selalu dahaga dalam mencari para blogerwati yang kinyis-kinyis dengan cara menghujani blognya dengan komen-komen yang kadang tak nyambung…

Jurnalisme Warga

Jurnalisme warga (citizen journalism) juga dikenal dengan jurnalisme partisipatif. Merupakan aktivitas masyarakat biasa –nonjurnalis­– dalam mengumpulkan, melaporkan, menganalisa, dan menyebarkan berita dan informasi.

Mengenai istilah, banyak yang menyebutnya dengan jurnalisme open source, netizen, media warga (citizen media), dan jurnalisme berjaringan (networked journalism).

Jurnalisme warga mulai muncul pada 1988 saat pemilu presiden di Amerika Serikat, sebagai tandingan dari pemberitaan di media dan meluasnya kekecewaan publik terhadap permainan politik. Pada 2004, saat pemilu presiden di AS, sejumlah blogger menjadi pemantau kerja konvensional jurnalis, memonitor kerja mereka dari bias dan ketidakakuratan. Jay Rosen, seorang profesor jurnalisme di Universitas New York merupakan salah satu pelopor.

Intinya, netizen adalah yang dapat memberikan ruang bagi publik untuk terlibat dalam pemberitaan.

Pada prinsipnya, konsep citizen journalism berkaitan dengan publik secara luas. Artinya, informasi yang disampaikan kepada oleh citizen journalist (CJ) adalah informasi yang dapat dibagi kepada orang lain, tidak sekadar curhat si CJ.

Masyarakat, dalam ruang yang disediakan, menjadi pewarta atas peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Mereka juga bisa melakukan lebih jauh, seperti halnya yang dilakukan jurnalis professional, seperti mewawancarai tokoh, membuat feature, opini, foto, ataupun tulisan yang sifatnya analisis.

Artinya, publik tidak hanya diberikan ruang yang sangat terbatas, untuk menyampaikan informasi yang hanya sekadar informasi pantulan, seperti adanya jalan berlubang, atau hanya sekadar informasi awalan saja.

hillary, urrrrggghhhhh!!!!

12 kali berturut-turut obama mengalahkan hillary… tapi, dalam primari yang digelar selasa (4/3) malam di empat negara bagian, hillary unggul tiga di antaranya…

obama menang di vermont… tapi dia kalah di ohio, rhode island, n texas… menyebalkan!!!