Mengapa kita terbelah karena politik?

@fajribn

Jika seseorang bersimpati pada sebuah pilihan politik, dia menjadi terperangkap dalam matriks moralnya. Orang itu melihat konfirmasi narasi besar yang mendukung pilihannya di mana-mana. Maka menjadi sulit —atau mungkin mustahil— bagi kita untuk meyakinkan bahwa dia salah bila beradu argumentasi dengan narasi dari luar matriksnya.

Jonathan Haidt, dalam buku The Righteous Mind, mengambil kesimpulan itu setelah meneliti asal-usul keragaman pandangan moral di antara manusia. Haidt juga menunjukkan di mana peran emosi dan nalar di dalam memandu moral.

Keterbelahan politik masih terjadi saat ini di negeri kita. Sungguh melelahkan. Kita butuh politik yang menyenangkan. Politik yang menyatukan dan memberi harapan.

avatar Tidak diketahui

Penulis: NBN

Strategic Management; Strategic Communication; Enterpreneurship; Media and Social Media.

Tinggalkan komentar