Mendesak blanket guarantee

gedung

Hingga kini pemerintah masih bersikukuh belum akan menerapkan jaminan penuh atau blanket guarantee terhadap dana deposan di perbankan. Padahal, jaminan itu diperlukan untuk mencegah larinya dana (capital flight) ke luar negeri akibat tidak adanya rasa aman dalam menyimpan uang di perbankan Tanah Air.

Indikasi terjadinya pelarian dana saat ini semakin kuat. Bambang Soesatyo, Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin menyebutkan, ada dana di atas Rp300 triliun milik individu yang diduga mulai memindahkan uangnya ke luar negeri. Jumlah itu adalah separuh dari Rp600 triliun dana nasabah yang tidak dijamin pemerintah, melalui kebijakan penjaminan Rp2 miliar.

Jaminan penuh itu juga mendesak dilakukan karena depresiasi nilai tukar rupiah sudah semakin melebihi batas logis. Ketiadaan jaminan itu membuat para pemegang dana beranggapan Indonesia tidak aman dan tidak memiliki keunggulan komparatif dibandingkan negara lainnya yang sudah memberikan jaminan, seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, Thailand, Australia dan beberapa negara di Eropa.

Kita berharap pemerintah tidak terlalu over confidence dengan masih dimilikinya cadangan devisa di atas USD50 miliar. Toh, Singapura dan Malaysia yang memiliki cadangan lebih besar telah menerapkan blanket guarantee.

Terlebih, intervensi bank sentral dan pembatasan pembelian valuta asing saat ini belum juga efektif menenangkan pergerakan rupiah yang kini terus merosot di posisi Rp12.500-12.550 per USD. Belum lagi masih besarnya potensi larinya dana keluar dari pasar modal ataupun instrumen surat berharga seperti Surat Utang Negara.

Memang disadari adanya jaminan penuh berpotensi memunculkan moral hazard. Namun tentu mekanisme pengawasan terhadap perbankan harus semakin diperketat, seiring dengan penerapan blanket guarantee itu.

Kasus gagal kliring yang terjadi pada Bank Century semestinya menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Sebab, tujuan masyarakat menitipkan dananya di bank adalah untuk rasa aman. Jika rasa itu sudah tidak dimiliki lagi, bukan tidak mungkin kasus pelarian dana besar-besaran seperti yang terjadi pada 1998.

Di samping itu, masyarakat pun akan terdorong untuk menyimpan uangnya dalam mata uang rupiah, sehingga automatis akan membuat mata uang Tanah Air itu tetap terjaga.

Satu tanggapan untuk “Mendesak blanket guarantee

  1. oo blanket guarantee itu mksdnya jaminan penuh to. ga mudeng waktu Aidil Akbar nulis kata ini di FBnya 😀 sampe2 gw tulis kata ini di status YM. pdhl klo diartiin harfiah adlh jaminan selimut…hehe

    Suka

Tinggalkan komentar